MM-Makam Nabi Ibrahim merupakan pahatan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim
ketika membangun Kabah. Saat ini kedudukan makam Ibrahim disimpan dalam
rumah kaca disamping Multazam.
Menurut sejarah Islam, makam Nabi Ibrahim diartikan sebagai tempat
berdiri Nabi Ibrahim yang ditandai dengan sebuah batu. Pada batu ini
terdapat bekas telapak kaki Nabi Ibrahim yang digunakannya untuk
memanjat ketika membangun Kabah bersama dengan Ismail. Jadi, arti makam
bukan sebuah kuburan, melainkan bekas tempat berdiri.
Nabi Ibrahim membangun Kabah dengan tangannya sendiri dengan bebatuan
yang dibawa oleh Ismail. Setiap kali bangunan Kabah bertambah tinggi,
maka semakin tinggi pula tempat pijakan Nabi Ibrahim. Di atas makam yang
ditandai dengan sebuah batu dari surga ini pula Nabi Ibrahim menyerukan
manusia supaya datang menunaikan ibadah haji. Saat ini keberadaan Makam
Ibrahim dapat dilihat dalam rumah kaca yang didalamnya terdapat cetakan
kaki dari besi. Saat memasuki Masjidilharam, jamaah dengan mudahnya
menemukan Makam Ibrahim karena posisinya dilalui saat melakukan tawaf.
Rumah kaca sengaja dibangun untuk menghindari dari kerusakan dan
sesembahan kaum musrikin. Kalau keberadaan Hajar Aswad dihormati dengan
mencium dan mengusapnya, maka Makam Ibrahim dihormati dengan melakukan
salat sunah dibelakangnya. Karena itu, Makam Ibrahim dijaga oleh petugas
untuk mengawasi jamaah supaya tidak berdoa didepannya. Setiap jamaah
yang menyembah atau berdoa di Makam Ibrahim langsung dihalau petugas
untuk menjauh. Petugas biasanya memberi masukan bahwa Makam Ibrahim
hanya sebatas dilihat dan bukan untuk disembah.
Sesungguhnya keberadaan Makam Ibrahim memiliki beberapa keutamaan
yaitu sebagai tempat salat sunah setelah jamaah menunaikan Tawaf tujuh
putaran dan sebelum menuju bukit Sofa dan Marwah. Sebelum dan sesudah
salat sunah dibelakang Makam Ibrahim terdapat doa khusus sebelum kita
memanjatkan doa sesuai keinginan. Tempat ini pula menjadi keutamaan umat
Islam karena menjadi salah satu lokasi yang mustajab untuk memanjatkan
doa kepada Allah SWT selain Multazam dan Hijir Ismail.
Salat sunah dan berdoa dibelakang Makam Ibrohim diyakini sangat
mustajab. Saat musim haji seperti ini banyak jamaah yang terlihat khusuk
melaksanakan salat dan berdoa setiap waktu dibelakang Makam Ibrahim.
Tak jarang, saat menunaikan salat sunah dan berdoa jamaah menitikkan air
mata mengagumi kebesaran Allah SWT.
Menurut sejarah Islam, tapak kaki Nabi
Ibrahim mirip dengan tapak kaki Nabi Muhammad. Adapun bentuk tapak kaki
di Makam Ibrahim memiliki kedalaman yang berbeda. Satu bagian sedalam 10
centimeter, satu bagian lagi sedalam 9 centimeter dengan panjang 22
centimeter dan lebar 11 centimeter. Berdasarkan ukuran tersebut, ahli
sejarah Islam Sheikh Mohd Tahir Al Kurdi memperkirakan bahwa Nabi
Ibrahim memiliki ukuran tubuh yang lebih kurang sama dengan kebanyakan
manusia saat ini. (boy iskandar)
sumber: http://www.depag.go.id/index.php?a=detilberita&id=4693 (Diakses : 20/01/2013)
سبحان الله...
BalasHapus